Rabu, 01 Februari 2012

Populasi Genetik dan Evolusi


Nama               : Mardianton
Dosen              : Prof. Dr. Nusirwan Efendi

Mata Kuliah    : Antropologi

Tentang           : Evolusi



Populasi Genetik dan Evolusi

Salah satu tantanga dari phsycal antropology adalah untuk menyediakan pengertian yang mendalam kedalam asal muasal manusia. Catatan tentang fosil membuktikan tentang adanya kehidupan dimasa lampau, yang ada dimuka bumi, yang jelas catatan tentang suatu kemajuan dari organisme bersel satu sederhana terus mengalami peningkatan yang berbeda.
Teori tentang evolusi kehidupan sudah dimulai sejak jaman Yunani lampau, tetapi itu hanya sepanjang abad yang ke-19 dimana teori evolusi yang baru telah dikembangkan. Teori-teori ini dibuat melalui penemuan yang banyak dilakukan dengan orang yang berbeda dan tempat yang berbeda juga.

Imu Alam Semeta dan asal Usul Manusia

Pernyataan yang paling membingungkan adalah yang banyak dipertanyakan manusia, siapa kita? Dari mana kita? Kenapa kita berada disini? Apakah tempat kita di alam semesta ini. Pertanyaan ini telah banyak dipertanyakan orang sepanjang sejarah. Kebanyakan pertanyaan yang sudah canggih mampu menjawab pertanyaan penting ini. Kosmologis (ilmu alam semesta) adalah kerangka konseptual yang menyajikan bahwa alam semesta ini merupakan suatu sitem yang tertata rapi. Alam semesta meliputi tatacara dimana kekuatan makhluk atau hal-hal yang gaib membentuk bumi dan manusia. Mereka diturunkan secara turun-temurun melalui upacara agama, pendidikan, hukum, seni dan bahasa.
Di dalam tradisi toism, laki-laki dan perempuan dikenal sebagai yin dan yang, yang merupakan sumber spritual dan meterial dimana manusia berasal dikehidupan lainnya. Yin dipertimbangkan sebagi sesuatu yang pasif, memiliki hal negatif, kekuatan feminim di alam semesta, sumber dari dingin dan kegelapan. Sedangkan yang adalah diperlambangkan sebagai sesuatu yang aktif, memiliki hal yang positif, prinsip atau kekuatan jantan, sumber panas dan cahaya.

Asal Usul Tradisi Barat

Di dalam tradisi duania Barat, berbagai mitologi Yunani memiliki penjelasan yang berbeda-beda tentang asal usul manusia. Awalnya manusia berasal dari prometheusfashionet keluar dari air dan bumi. Mitologi yang lain adalah Zeus memerintah pyrra, pencipta api, untuk melemparkan batu dibelakang tubuhnya, kemudian batu ini menjadi laki-laki dan perempuan. Ilmu semesta Yunani mempertimbangkan gagasan yang evolusioner, legenda meletus (636-546 SM) memberikan pendapat bahwa kehidupan itu dimulai dari laut dan manusia itu pada awalnya berwujud seperti ikan, kemudian bergerak kedaratan, kemudian berevolusi menjadi makhluk mamalia.
Beberapa tahun kemudian Aristoteles (384-322 SM) memengusul beberapa teori awal penciptaan manusia sampai berevolusi. Berdasarkan perbandingan fisiologi dan anatomi, argumentasinya adalah pernyataan bahwa kehidupan bermula dari hal yang sederhana kemudian meningkat kearah yang lebih kompleks seperti manusia.
Tradisi kosmologikal (ilmu alam semesta) penciptaan manusia diceritakan dalam buku asal usul yang kemudian disatukan dalam kitab injil. Tradisi yang berkaitan dengan agama Yahudi ini memaparkan bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta ini. Hal ini mulai dengan “Tuhan sebagai permulaan penciptaan surga dan bumi” dan menguraikan ciptaannya ini dalam enam hari, dimulai dengan cahaya, surga, bumi dan tumbuh-tumbuhan, matahari, bulan, bintang dan burung-burung, ikan binatang dan manusia. Adam diciptakan dari ‘debu’, ditempatkan dalam surga eden. Sedangkan perempuan ‘hawa’ diciptakan dari tulang rusuk Adam.

Perubahan Evolusi yang Ilmiah

Di dalam dunia Barat  yang mengikuti periode abad pertengahan penemuan ilmiah sudah mulai mempengruhi konsepsi tentang hubungan ras manusia kepada asal usul ras manusia itu. Compernicus dan Gallileo memperkenalkan gagasan bahwa bumi adalah merupakan satu-satunya planet yang melingkari matahari. Ketika gagasan ini diterima, manusia tidak lagi emaksakan pandangan mereka tentang planet dimana mereka berada menjadi pusat di alam semesta.
Ilmu alam semesta sering memberikan penjelasan yang melibatkan kekuatan yang berasal dari hal-hal yang gaib, yang mustahil untuk diamati oleh manusia. Teori evolusi ilmiah, sebaliknya diperoleh dari kepercayaan bahwa alam semesta beroprasi  melalui proses yang reguler yang dapat diamati. Sebagai gantinya teori ilmiah adalah dalil yang dapat dievaluasi  oleh masa depan yang dapat diuji dan diamati.

Catastrophism melawa Uniformatarianism

Sebelum kebangkitan dunia Barat, Judeo-Kristion menyajikan satu-satunya kerangka untuk pemahaman posisi manusia di alam semesta. Versi ciptaan membahas teks tentang penciptaan kitab Injil membantu perkembangan suatu konsep waktu. Peristiwa ini terdapat dalam kitab Injil bahwa tidak ada konsep dari masa lampau yang terbentang jauh melampauih memori manusia. Pada abad ke-17 pandangan penciptaan ini menuntun pendeta James Ussher dari Irlandia (1581-1665) untuk mengkalkulasi umur bumi.  Ussher menghitung bahawa permulaan alam semesta ini pada tahun 4.000 SM, selanjutkan diperkirakan umur bumi kira-kira berusia 6.000 tahun.

Catastrophism

Pandangan tentang alam semesta yang statis dan tidak berubah-rubah. Georges (1769-1832) bapak ilmu hewan, tulang fosil yang yang ditemukan dari binatang yang menyusui seperti gajah prasejarah yang disebut, “mammoth” di Vicinity Paris. Untuk menyatukan fosil-fosil ini dengan pandangan ilmu agama Cuvier kemudian menggabungkan dengan teori yang disebut Catastrophism. Catastrophism menjadi penjelasan hubungan geologi yang terbaik yang dikenal, yang konsisten dengan penafsiran yang harfiah tentang asal usul penciptaan seperti yang diceritakan dalam kitab Injil.

Uniformatarianism

Uniformatarianism merupakan pengurangan umur bumi dari tingkat dimana sedimen disimpan dan dengan mengukur ketebalan batu karang, berdasarkan argumentasi dari penafsiran geologi. Charles Lyell, bapak geologi moder menyimpulkan bahwa bumi telah berusia berjuta-juta tahun. Pada tahun 1795, James Huton di dalam bukunya “Theory of the earth” (teori di bumi) menerangkan bagaimana proses alamiah erosi dan erosi sedimen alami yang telah membentuk itu berbagai strata yang berhubungan dengan geologi dibumi.

Teori Evolusi
Memacu pada proses berubah jenis dari waktu kewaktu. Teori evolusioner mempertahankan  bahwa jenis manusia dan binatang yang ada itu sudah muncul di atas jutaan tahun dan bersal dari organisma sederhana.

Lamarck: pemerolehan ciri

Jean Baptiste de Lamarck (1744-1929) merupakan ahli kimia dan biologi Perancis memaparkan teori evolusi. Ia mengusulkan perubahan jenis dan menyesuaikan kepada lingkungan mereka melalui karakteristik yang diperoleh selama seumur hidup mereka. Ia juga berfikir bahwa ketika lingkungan berubah, besoin, kehendak atau kemungkinan terjadi perobahan pada organisma, atau bisa menyesuaikan dengan keadaan baru mereka.
Contoh yang paling terkenal dipergunakan Lanmarck adalah perubahan pada leher jerapah. Terjadi perobahan pada lehernya yaitu panjangnya, sedangkan leher nenek moyang mereka pendek yang selalu berusaha menggapai dedaunan dipohon sebagai pengganti rumput.

Darwin, Wallance dan seleksi alam

Charles dan Darwin dan Walance alfred merupakan dua individu yang benar-benar mempengaruhi evolusi ilmiah. Penyidik alam merupakan suatu istilah yang dipergunakan pada waktu itu mengacuh pada ahli biologi Inggris abad ke-19. Mereka mengidentifikasi tentang mekanisme yang masuk akal bagi perubahan evolusioner, mereka merubah prespektif awal manusia tentang asal usul perubahan spesies, mekanisme ini dikenal dengan seleksi alam. Darwin meneruskan perjalanan sampai dengan pendokumentasian teori didalam bukunya “ the origins of species” mulai tahun 1981.
Pada teori ini lebih menekankan tetang variaasi seleksi alam yang maha besar yang ada dalam semua jenis tumbuhan dan binatang. Mereka mengkombinasikan pengamatan mereka ini dengan Thomas Mathus, seorang pendeta di abad ke 19 dan juga ahli ekonomi yang memusatkan pengamatan pada populasi manusia. Keterkaitan mathus adalah dari bahwa dari hasil observasinya bahwa suatu prinsip dasar alami yang menghasilkan makhluk hidup keturunan dibanding biasanya untuk bertahan hidup dan berproduksi. Variasi didalam jenis dan sukses berproduksi adalah basis dari seleksi alam.

Contoh seleksi alam

Suatu kasus yang klasik tentang seleksi alam adalah terjadi kawan industri Inggris selama seumur hidup. Sepanjang abad ke-19 populasi tentang ngengat dibubuhi merica (biston betularia) dipulau kecil di Inggris menunjukan variasi dalam warna adalah sebagian warna terang sebagian yang lain gelap. Ketika lebih dulu dicatat 1849, variasi yang gelap adalah sangat panjang.
Untuk perubahan mendadak pada industri di Inggris sebelum pertengahan abad ke-19, ngengat yang berwarna lembut bercampur dengan warna pohon yang lichem yang kemudian meliputi tubuh mereka dan selanjutnya mereka luput dari menjadi target perburuan burung. Ngengat yang berwarna lembut, menjadi sangat gampang terlihat karena berlawanan dengan pohon yang dihitamkan, telah dimakan oleh burung-burung. Sebaliknya, ngengat yang bewarna gelap mempunyai suatu keuntungan beradaptasi karena mereka telah disamarkan dengan kulit pohon yang digelapkan, karenanya variasi ini selamat dan yang direproduksi dalam jumlah yang sangat besar.

Prisip keturunan

Ilmuan abad ke 19, tidak memahami keturunan atau bagaimana ciri spesifik telah diteruskan dari suatu generasi kepada yang berikutnya. Darwin memberi alasan bahwa sepanjang proses berkembang baik, unsur yang berkenaan dengan orang tua mencampur untuk menghasilkan ciri baru dalam keturunan orang tua. Eksperimen ini telah dibuktikan dalam pengamatannya yaitu pada tumbuhan dan binatang.

Model dan genetic modern

Pemahaman keturunan yang modern muncul melalui studi oleh suatu biarawan Austria nama Gregor Mendel (1822-1844). Sepanjang tahun 1960-an mendel mulai suatu rangkaian eksperimen dengan tumbuhan; kacang polong, eksperimen yang membutuhkan revolusi pemikiran secara biologi.

Eksperimen Mendel

Sebagian eksperimen mendel melibatkan kacang polong, sebagai contoh is melakukan kawin silang secara hati-hati dengan yang asli yang memproduksi kacang polong hanya menguning dengan kacang polong asli yang menghasilkan kacang polong berwarna hijau. Hasil persilangan Mendel menemukan satu pola yang berkembang biak yang berbeda. Generasi tumbuhan yang pertama semuanya berwarna kuning. Sedangkan yang kedua berisi kedua-duanya menguning dan hijau. Perbandingan kuning dan hijau pada generasi yang kedua selalu kira-kira 3:1 ciri terpendam dan dominan.
Gen dan keturunan. Dari perjalanan Mendel dari ahli lain yaitu ahli ilmu biologi diketahui bahwa telah ditemukan gen. Gen adalah suatu unit yang terpisah  dari informasi turun temurun yang menentukan karakter fisik organisasi secara spesifik. Prinsip pemisahan. Bagaimana orang tua menyatakan hanya ciri yang dominan bisa memperlihatkan ciri yang terdesak/terpendam pada keturunannya.
Prinsip tentang bermacam-macam/ sortiran mandiri. Mendel menyelidiki hasil pemupukan antara kacang polong yang yang ditanam dibedakan jalan dua arah, seperti kedua-duanya warna dan bentuk kacang polong. Eksperimen ini tidak menunjukan bahwa apa pun dari ciri selalu diteruskan bersama-sama. Mendel menyimpulkan bahwa sepanjang proses yang reproduktif partikel unsur/ butir menunjukan berbeda dan atau terpisah satu sama lainnya kemudian berkombinasi kembali untuk menciptakan variasi untuk generasi berikutnya.

Genetika molecular

Pemahaman ilmuan modern yang lebih baik yang lakukan Mendel dinamika keturunan ditangkatan selular. Mereka mempunyai penemuan yang dilakukan pada binatang, manusia mempunyai dua format sel yang berbeda: sel somatic (sel badan) dan ampelas (sel jenis kelamin: telor dan mani). Didalam sel yang somatic adalah penghembus crhomosomes yang berisi unit keturunan. Manusia mempunyai 23 pasang crhomosomes, atau 46 crhomosomes. Ketika sel crhomosomes ini membagi proses yang alami pembelahan untuk menghasilkan sel moda, ahli ilmu biologi menyebut proses ini sebagai mitosis, mereka melipatkan diri mereka untuk menghasilkan sel yang mempunyai 46 crhomosomes. Mitosis hanya suatu proses yang membuat sel serupa didalam suatu single individu.

Genetika  populasi dan evolusi

Evolusi mengacu pada perubahan di (dalam) perubahan poppulasi organisme yang materinya berhubungan dengan genetika. Suatu populasi disini mengacu kepada suatu antara persilangan kelompok individu. Untuk memahami evolusi, suatu ilmuan harus mempertimbangkan semua gen di dalam suatu populasi.
Mutasi

Mutasi adalah perubahan tentang material yang berhubugan dengan genetika ditingkatan selular. Mereka dapat terjadi secara spontan sepanjang sel melakukan proses replika, atau mereka dapat dibujuk oleh faktor lingkungan seperti radiasi. Kebanyakan mutasi terjadi pada sel organisme yang somatic, jenis mutasi ini tidak lah secara turun temurun, ketika organisme mati maka mutasi itu juga mati, mutasi dapat mengubah DNA kedalam sel produktif. Kejadian mutasi ini akan dilewatkan kedalam keturunan adalah suatu perubahan DNA dasar atau suatu mutasi titik. Mungkin menghasilkan perubahan phenotypic yang tampak. Sebagai contoh; perbedaan didalam ilmu kimia adalah darah.

Alur gen
Arus infprmasi adalah pertukaran antara allesles sedikitnya dua populasi yang berbeda. Ketika pertukaran ini terjadi, material yang berkaitan dengan keturunan buru mungkin akan diperkenalkan, mengubah frekuensi allele didalam suatu populasi.

Hal-hal yang berkaitan dengan pergerakan genetik

Gerakan genetik adalah perubahan evolusioner sebagai hasil dari percontohan fenomena yang menghapuskan atau memelihara alleles tertentu didalam penyatuan  gen. Hal ini meliputi pengaruh peristiwa yang mempengaruhi perubahan evolusioner yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh individu.

Seleksi alam
Seleksi alam merupakan kunci dari evolusi. Ini dapat digambarkan sebagai peubahan hasil diferensial yang sukses reproduktif didalam frekuensi allele suatu populasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar